Pendantanganan Pembentukan Puspa |
Minahasa Selatan - Peran serta tokoh agama dalam setiap kehidupan bermasyarakat dan bernegara sangatlah penting menanggapi problem bangsa yang juga terkait di dalamnya Penyakit masyarakat misalnya Perdagangan Manusia (Traffiking-red) dan kekerasan terhadap anak dan perempuan akhir-akhir ini membuat tokoh agama bergerak membentuk wadah Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Dengan dilantiknya pengurus yang baru Badan Kerja Sama Antar Gereja (BAMAG) Kabupaten Minsel yang di Ketuai oleh Pdt Defrits Porayow STh yang disaksikan oleh Tokoh-tokoh agama dan pemerintah daerah juga dibentuk kepengurusan Forum PUSPA yang juga turut dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP-PA) Minsel diwadahi dalam Forum PUSPA untuk mengatasi persoalan perempuan dan anak.
"Diharapkan agar seluruh elemen masyarakat, utamanya lembaga masyarakat dapat bekerja dengan jangkauan yang lebih luas, memiliki jaringan bermitra yang lebih banyak untuk saling bertukar ide dalam konteks perempuan dan anak, membangun focus isu yang mereka bidangi berdasarkan strategi prioritas three ends, dan membangun sinergi nyata dengan sesama lembaga masyarakat terkait inovasi bagi perempuan dan anak," ujar Ketua BAMAG Minsel Pdt Defrits Porayow STh di depan OKP dan Ormawa yang hadir saat itu.
Adapun Ketua yang baru Forum PUSPA untuk Minsel Verke Pomantow yang juga Anggota DPRD Minsel berkomitmen ingin memajukan dunia perempuan dan melindungi anak dari segala kekerasan yang bisa terjadi dimana saja dan kapan saja
Hadir juga dalam acara ini Mewakili Bupati Minsel, Asisten 1 Handrie Sondakh , Kepala DPP-PA Minsel , dan Kepala Kantor Kementrian Agama Minsel serta Tokoh agama lainnya.
Serta Lembaga Profesi dan Dunia Usaha, Lembaga Media, Organisasi Masyarakat, Organisasi Keagamaan, Akademisi, Lembaga Riset, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP-PA) Minsel. ( Suharto Kembuan)
COMMENTS