Minsel - Fokus Manado.Com,-Pelabuhan perikanan Mobongo Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan, setiap harinya tak pernah sepi dari pada aktivitas Kapal Nelayan yang tambat di salah satu pelabuhan Perikanan terbesar di Sulawesi Utara itu.
Seperti terlihat pada Selasa,(29/01/2019), KM. EL SHADAI yang bermuatan ikan cakalang sedang melaksanakan aktivitas bongkar muatan di pelabuhan tersebut.
Pemilik kapal Elly Pontoh, di sela-sela kesibukan melayani para pedagang yang akan membeli ikan miliknya, mengatakan, ini sudah menjadi pekerjaan setiap hari, apalagi jika semua kapal miliknya turun melaut dan pulang membawah rejeki dan itulah yang nantinya akan membuat ia bingung, karena dia harus disibukan dengan melayani dan mengawasi dari seluruh isi muatan kapal itu sendiri," ujar Pontoh Bos dari 6 kapal ikan yang bernama EL SHADAI itu.
Ditanya bagaimana cara serta sistim peralatan penangkap ikan yang ada di atas kapal miliknya, ia mengatakan semua harus melalui standar kelayakan dan ketentuan sesuai perundang-undangan yang telah di tetapkan oleh Pemerintah, dan itu tidak bole dilanggar kalau hal itu kita langgar, pasti kita akan menerimah sansi dari pemerintah, oleh karena itu kita harus patuh dan dia juga mengharapkan kepada Nahkoda dan ABK harus taat dan setia memperhatikan akan ketentuan dari pemerintah itu sendiri agar kita juga diberkati dan menerimah keselamatan dari Tuhan yang Maha Kuasa," ujar Elly Pontoh.
Nahkoda Kapal KM. EL SHADAI yang biasa di sebut Tonaas, Jhonny Purayow, ketika di wawancara Media ini tentang aktivitas dan tanggung jawab diatas kapal, ia mengatakan, sebagai Tonaas tentunya memiliki tanggung jawab yang besar kepada pemilik kapal bahkan juga terhadap anak buah kapal (ABK) serta seisi kapal itu sendiri, apalagi di bulan ini cuaca sangat Extrim kita tetap waspada serta harus mengikuti petunjuk dari pihak Shakbandar serta instansi terkait, bole dan tidaknya kita melaut, agar kita terhindar dari hal-hal yang kita tidak inginkan bersama yang bole terjadi dalam kehidupan serta pekerjaan kita sebagai pelaut, apalagi dalam rencana hari ini juga kita akan kembali lagi tapi karena cuaca tidak mendukung kita tunda dulu sampai pada besok hari. Di tanya berapa hari lamanya di laut, itu tergantung, ada yang tiga sampai empat hari lamanya, bahkan ada yang cuma sehari seperti kita saat ini yang pergi kemarin sudah bole pulang hari ini," ungkap Nahkoda Kapal Jhonny Purayow.
(Ato)
COMMENTS