SULUT, FokusManado.com - Kritikan pedas dilayangkan Fabian Kaloh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sulawesi Utara terkait pemandangan umum Fraksi Nasdem termasuk salah satunya mengenai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Talaud terpilih Elly Lasut dan Mochtar Paparang pada saat Paripurna Penyampaian Gubernur Sulut Olly Dondokambey terhadap Ranperda APBD Provinsi Sulut Tahun Anggaran 2020.
Menurut Fabian Kaloh sebenarnya pemandangan umum merupakan tanggapan terhadap penyampaian Gubernur yang adalah pihak eksekutif oleh fraksi-fraksi yang berada di DPRD, tanggapan tersebut tidak boleh keluar dari apa yang disampaikan oleh pihak eksekutif.
"Jadi begini, pemandangan umum adalah respon terhadap pernyataaan Gubernur dari para fraksi-fraksi. Nah itu (pemandangan umum,red) tidak boleh keluar dari penyataan pak Gubernur; menurut saya (Fabian Kaloh,red) dalam pemandangan umum fraksi Nasdem ada beberapa hal yang sudah 'Out of Context' salah satunya mengenai pelantikan Bupati Talaud," tegas Kader PDI Perjuangan dapil Minut-Bitung pada (7/11/2019) di ruangan Fraksi PDI Perjuangan gedung DPRD Sulut.
Fabian Kaloh juga mempertanyakan, dalam rangka apa Fraksi Nasdem mempertanyakan mengenai pelantikan Bupati Talaud dalam penyampaian pemandangan umum? Apa hubungannya dengan APBD? Tidak ada korelasi dari kedua hal tersebut.
"Dalam rangka apa dorang(fraksi Nasdem) mau sampaikan itu? Apa hubungannya APBD dengan pelantikan bupati, tidak ada korelasi itu kan," Fabian Kaloh mempertanyakan.
Sembari menambahkan Fabian Kaloh menyampaikan, kalau pun itu aspirasi harus dibedakan jangan dibicarakan dalam konteks pemandangan umum terkait APBD. Beliau khawatir jangan-jangan ada bargaining-bargaining politik untuk kepentingan pribadi atau segelintir orang yang mau masuk "bermain" dalam APBD. Jadi Jikalau kedepannya ada keterlambatan dalam pembahasan APBD patut di curigai ini gara-gara bargaining yang terlihat pada pemandangan umum Fraksi Nasdem yang menurut Fabian Kaloh juga sudah keluar dari substansinya.
"Kalaupun itu aspirasi, itu yang saya takutkan. Makanya harus selalu berbicara dalam konteks APBD jangan coba-coba ada yang mau 'bermain' dalam APBD ini. Saya khawatir kemudian ada bargaining-bargaining politik untuk kepentingan-kepentingan pribadi atau segelintir orang yang masuk dalam APBD. Catat saja, kalau kemudian APBD ada keterlambatan saya jadi curiga ini gara-gara bargaining-bargaining itu kan kelihatan di muatan dia (fraksi Nasdem,red) dalam pemandangan umum. Bagaimana pemandangan umum trus keluar dari substansinya," Ujar Kaloh.
Mengakhiri penyampaiannya Fabian Kaloh janjikan akan mengawal APBD muatan-muatan kepentingan pribadi ataupun segelintir orang di dalamnya.
"APBD akan saya (Fabian Kaloh,red) kawal, jangan ada muatan-muatan kepentingan pribadi atau segelintir orang di APBD!" pungkas Fabian Kaloh.**//(Wirabuana)
Menurut Fabian Kaloh sebenarnya pemandangan umum merupakan tanggapan terhadap penyampaian Gubernur yang adalah pihak eksekutif oleh fraksi-fraksi yang berada di DPRD, tanggapan tersebut tidak boleh keluar dari apa yang disampaikan oleh pihak eksekutif.
"Jadi begini, pemandangan umum adalah respon terhadap pernyataaan Gubernur dari para fraksi-fraksi. Nah itu (pemandangan umum,red) tidak boleh keluar dari penyataan pak Gubernur; menurut saya (Fabian Kaloh,red) dalam pemandangan umum fraksi Nasdem ada beberapa hal yang sudah 'Out of Context' salah satunya mengenai pelantikan Bupati Talaud," tegas Kader PDI Perjuangan dapil Minut-Bitung pada (7/11/2019) di ruangan Fraksi PDI Perjuangan gedung DPRD Sulut.
Fabian Kaloh juga mempertanyakan, dalam rangka apa Fraksi Nasdem mempertanyakan mengenai pelantikan Bupati Talaud dalam penyampaian pemandangan umum? Apa hubungannya dengan APBD? Tidak ada korelasi dari kedua hal tersebut.
"Dalam rangka apa dorang(fraksi Nasdem) mau sampaikan itu? Apa hubungannya APBD dengan pelantikan bupati, tidak ada korelasi itu kan," Fabian Kaloh mempertanyakan.
Sembari menambahkan Fabian Kaloh menyampaikan, kalau pun itu aspirasi harus dibedakan jangan dibicarakan dalam konteks pemandangan umum terkait APBD. Beliau khawatir jangan-jangan ada bargaining-bargaining politik untuk kepentingan pribadi atau segelintir orang yang mau masuk "bermain" dalam APBD. Jadi Jikalau kedepannya ada keterlambatan dalam pembahasan APBD patut di curigai ini gara-gara bargaining yang terlihat pada pemandangan umum Fraksi Nasdem yang menurut Fabian Kaloh juga sudah keluar dari substansinya.
"Kalaupun itu aspirasi, itu yang saya takutkan. Makanya harus selalu berbicara dalam konteks APBD jangan coba-coba ada yang mau 'bermain' dalam APBD ini. Saya khawatir kemudian ada bargaining-bargaining politik untuk kepentingan-kepentingan pribadi atau segelintir orang yang masuk dalam APBD. Catat saja, kalau kemudian APBD ada keterlambatan saya jadi curiga ini gara-gara bargaining-bargaining itu kan kelihatan di muatan dia (fraksi Nasdem,red) dalam pemandangan umum. Bagaimana pemandangan umum trus keluar dari substansinya," Ujar Kaloh.
Mengakhiri penyampaiannya Fabian Kaloh janjikan akan mengawal APBD muatan-muatan kepentingan pribadi ataupun segelintir orang di dalamnya.
"APBD akan saya (Fabian Kaloh,red) kawal, jangan ada muatan-muatan kepentingan pribadi atau segelintir orang di APBD!" pungkas Fabian Kaloh.**//(Wirabuana)
COMMENTS