SULUT, FokusManado.com -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) siap mengawal aspirasi rakyat, terutama di Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Utara. Hal tersebut diungkapkan wakil rakyat Sulut, Toni Supit.
"Sebagai wakil rakyat utusan Daerah Pemilihan Nusa Utara, Saya akan terus mendukung penuh pembangunan infrastuktur jalan di Kabupaten Sitaro," ucap Supit di gedung kantor DPRD Sulut, Selasa (21/1).
Dia pun membeberkan rencana pembangunan jalan lingkar dari Ulu ke Balirangen, kurang lebih sepanjang 12 Km arah bandara Sitaro yang merupakan proyek strategis untuk Siau Timur Selatan.
“Kira-kira itu, ada sekitar 12 Km kalau tidak salah. Karena, bandara kan itu proyek strategis nasional. Jadi, jalan ke sana sudah ada, cuma kurang lebar. Untuk kapasitas jalan sendiri saat ini, ukuran lebarnya masih 4,5 meter dan minimal itu 6 meter," beber Anggota Komisi III Deprov Sulut ini.
“Harus dibikin lebar dan juga dibikin lapisan lebih tebal. Karena nanti mungkin ada kendaraan besar kan lewat-lewat sana juga. Jalan sekarang baru 4,5 meter. Minimal 6 meter supaya dua kendaraan boleh dua jalur,” ujarnya.
Ditambahkan Supit, untuk pembangunan jalan lingkar tersebut, tahun 2020 ini masih studi DED (Detail Engineering Design).
“Sekarang baru ada DED nya tahun ini (2020), anggaran kalau tidak salah Rp 1 miliar saja. Nanti 2021 dianggarkan untuk pembangunannya. Kira-kira seperti itu," tandasnya.**//(Wirabuana)
"Sebagai wakil rakyat utusan Daerah Pemilihan Nusa Utara, Saya akan terus mendukung penuh pembangunan infrastuktur jalan di Kabupaten Sitaro," ucap Supit di gedung kantor DPRD Sulut, Selasa (21/1).
Dia pun membeberkan rencana pembangunan jalan lingkar dari Ulu ke Balirangen, kurang lebih sepanjang 12 Km arah bandara Sitaro yang merupakan proyek strategis untuk Siau Timur Selatan.
“Kira-kira itu, ada sekitar 12 Km kalau tidak salah. Karena, bandara kan itu proyek strategis nasional. Jadi, jalan ke sana sudah ada, cuma kurang lebar. Untuk kapasitas jalan sendiri saat ini, ukuran lebarnya masih 4,5 meter dan minimal itu 6 meter," beber Anggota Komisi III Deprov Sulut ini.
“Harus dibikin lebar dan juga dibikin lapisan lebih tebal. Karena nanti mungkin ada kendaraan besar kan lewat-lewat sana juga. Jalan sekarang baru 4,5 meter. Minimal 6 meter supaya dua kendaraan boleh dua jalur,” ujarnya.
Ditambahkan Supit, untuk pembangunan jalan lingkar tersebut, tahun 2020 ini masih studi DED (Detail Engineering Design).
“Sekarang baru ada DED nya tahun ini (2020), anggaran kalau tidak salah Rp 1 miliar saja. Nanti 2021 dianggarkan untuk pembangunannya. Kira-kira seperti itu," tandasnya.**//(Wirabuana)
COMMENTS