SULUT, FokusManado.com – Menyikapi berbagai pertanyaan yang berkembang terkait kepulangan 35 mahasiswa asal Sulawesi Utara, PT. MSM selaku pihak yang menyekolahkan ke-40 anak daerah lingkar tambang ke Tiongkok melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) angkat bicara dalam Konfrensi Pers yang dilakukan di ruangan serbaguna gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara (3/2/2020).
Chief Corporate Officer Management PT. MSM, David Sompie dalam penjelasannya menyampaikan bahwa kepulangan mahasiswa-mahasiswi tersebut atas kerja cepat yang dilakukan oleh PT. MSM berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Sulawesi Utara.
Mereka(Para Mahasiswa,red) dimintakan kembali ke Sulawesi Utara karena ancaman virus Corona yang menyerang Provinsi Wuhan beberapa waktu lalu dan diperkuat dengan surat edaran dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cina.
“Sesuai dengan edaran dan hasil koordinasi dengan pemerintah provinsi, kami akhirnya mengambil langkah cepat untuk memulangkan para mahasiswa/i tersebut ke Sulawesi Utara. Perlu juga diketahui bahwa 5 mahasiswa yang tetap memilih tinggal atas kemauan mereka sendiri untuk tidak memilih kembali ke Sulawesi Utara. Mereka tetap berada di asrama mahasiswa,” Jelas David.
Melanjutkan David menjelaskan bahwa kedatangan mereka di Sulawesi Utara telah melalui standart prosedur pengecekan yang berlaku, baik dari Tiongkok, transit ke Singapura, sampai ke Jakarta dan kemudian tiba di Manado, Sulawesi Utara.
"Kepulangan mereka(Para Mahasiswa,red) sudah melalui berbagai pemeriksaan kesehatan bahkan pula sudah melalui karantina 14 hari dari pemerintah Tiongkok sebelum mereka(Para Mahasiswa,red) di ijinkan pulang oleh pihak otoritas setempat. Belum lagi pemeriksaan yang dilakukan di tiap Bandara tempat Transit, baik di Singapura maupun di Jakarta hinga tina di Sulawesi Utara." pungkas David Sompie.
Atas kerja cepat dari PT. MSM, Fabian Kaloh Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi PT. MSM dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Atas nama pimpinan DPRD mengapresiasi, ini adalah langkah cepat dari PT. MSM dan Pemprov Sulut,” Tutup Kaloh dalam konfrensi pers yang dilakukan.//**(Wirabuana)
Chief Corporate Officer Management PT. MSM, David Sompie dalam penjelasannya menyampaikan bahwa kepulangan mahasiswa-mahasiswi tersebut atas kerja cepat yang dilakukan oleh PT. MSM berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Sulawesi Utara.
Mereka(Para Mahasiswa,red) dimintakan kembali ke Sulawesi Utara karena ancaman virus Corona yang menyerang Provinsi Wuhan beberapa waktu lalu dan diperkuat dengan surat edaran dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cina.
“Sesuai dengan edaran dan hasil koordinasi dengan pemerintah provinsi, kami akhirnya mengambil langkah cepat untuk memulangkan para mahasiswa/i tersebut ke Sulawesi Utara. Perlu juga diketahui bahwa 5 mahasiswa yang tetap memilih tinggal atas kemauan mereka sendiri untuk tidak memilih kembali ke Sulawesi Utara. Mereka tetap berada di asrama mahasiswa,” Jelas David.
Melanjutkan David menjelaskan bahwa kedatangan mereka di Sulawesi Utara telah melalui standart prosedur pengecekan yang berlaku, baik dari Tiongkok, transit ke Singapura, sampai ke Jakarta dan kemudian tiba di Manado, Sulawesi Utara.
"Kepulangan mereka(Para Mahasiswa,red) sudah melalui berbagai pemeriksaan kesehatan bahkan pula sudah melalui karantina 14 hari dari pemerintah Tiongkok sebelum mereka(Para Mahasiswa,red) di ijinkan pulang oleh pihak otoritas setempat. Belum lagi pemeriksaan yang dilakukan di tiap Bandara tempat Transit, baik di Singapura maupun di Jakarta hinga tina di Sulawesi Utara." pungkas David Sompie.
Atas kerja cepat dari PT. MSM, Fabian Kaloh Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi PT. MSM dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Atas nama pimpinan DPRD mengapresiasi, ini adalah langkah cepat dari PT. MSM dan Pemprov Sulut,” Tutup Kaloh dalam konfrensi pers yang dilakukan.//**(Wirabuana)
COMMENTS