SULUT, FokusManado.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melantik 3 Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI yakni UPTBP2MI Manado, UPTBP2MI Yokyakarta dan UPTBP2MI Banjar Baru, ditambah 1 tenaga fungsional BP2MI pusat pada Rabu (20/1/2021) siang tadi di Manado.
Dalam penyampaiannya Benny Rhamdani mengatakan bahwa pelantikan 3 kepala UPT yang dilakukan merupakan wujud nyata komitmen keseriusan untuk melindungi seluruh pekerja migran di Indonesia.“Diharapkan Kami (BP2MI,red) siap menunjukkan pelayanan maksimal dan kerja optimal buat kepada pekerja migran Indonesia yang dulu bernama tenaga kerja Indonesia baik dari pusat sampai daerah; yang seturut dengan pesan yang diberikan oleh Presiden RI kepada saya saat dilantuk menjadi kepala Badan untuk dapat melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki; Dan itu hanya bisa dilakukan dengan perbaikan regulasi, perbaikan sistem serta penempatan orang yang tepat di jajaran BP2MI pusat maupun daerah,” ujar Benny Rhamdani.
Menambahkan Benny Rhamdani juga mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan perang terhadap para mafia Migran Ilegal sembari meningkatkan standart skill kualifikasi pekerja yang dikirim.
“Perang kita saat ini adalah kepada sindikat pengiriman migran ilegal. Ini bisnis kotor yang dilakukan mafia. Mereka bisa mengambil keuntungan dari PMI, yang mana cukup banyak bahkan bisa 2-3 kali lipat penempatan resmi dari jumlah 270 ribu PMI legal di Indonesia; serta Kami juga fokus mengirim pekerja skil dan memenuhi standar kualifikasi yang mumpuni. Kalau ini bisa dijalankan, kita meyakini kekerasan fisik, kekerasan seksual dan segala bentuk eksploitasi tidak akan dialami,” tegas pentolan Aktifis reformasi tahun 1998 ini.
Terkait Sulawesi Utara sendiri Benny Rhamdani mengatakan memiliki tantangan yang cukup menarik mengingat ada sekitar 6000-an PMI di luar negeri asal Sulawesi Utara yang berada diluar radar atau kontrol negara karena tidam melalui BP2MI.
“Di Sulut sendiri merupakan tantangan menarik, karena warga Sulut banyak diluar. Tetapi mereka secara mandiri tidak melewati BP2MI. Sekitar 6000-an orang Sulut kerja di luar negeri. Masalahnya tidak melalui BP2MI, mereka berada diluar radar atau kontrol negara,” pungkas Benny Rhamdani.
Adapun pejabat yang dilantik yakni Hendra Toku Makalalag, S.IP sebagai Kepala UPT BP2MI Manado, Sulawesi Utara, Amir Hakim Abdi Sihotang, SP sebagai Kepala UPT Banjarbaru, Dra.Diah Andarini Widiastuti sebagai Kepala UPT Jogjakarta dan Sri Mulyani, S.Sos, MM sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama BP2MI pusat.
(Wirabuana)
COMMENTS