Wakil Bupati Bogor saat diwawancarai oleh awak Media. |
Karfat, panggilan dia, bersama tim pengacara rupanya diam-diam meninggalkan ruang Kepala Sub Direktorat IV dengan cara naik ke lantai 2 melewati tangga di sebelah ruang penyidik sekitar pukul 19.40 WIB. Mereka lalu menyusuri koridor untuk turun di dekat lapangan tenis di sayap kanan gedung. (Lihat: Wakil Bupati Bogor Jadi Tersangka Penyebaran Video Porno RHT Dengan Mahasiswi)
Di jalan setapak dekat lapangan tenis, Karfat cs langsung memburu tumpangannya, Mitsubishi Pajero merah F-915-PN yang menunggu di jalur kendaraan di barat gedung. Wartawan sempat memergoki, namun tersangka sudah berada di dalam mobil. (Soal Video Porno, Polisi Cecar 35 Pertanyaan Kepada Wabup Bogor)
Menyadari wartawan datang memburu, mobil langsung mundur dengan kecepatan tinggi hingga sebuah pertigaan, lalu banting stir diikuti mobil lain ke arah pintu gerbang markas Polda. Habis itu mobil langsung tancap gas melintas pintu gerbang, meninggalkan wartawan di belakang.
Salah satu penyidik kasus Karfat mengatakan tersangka diinterogasi lebih dari 35 pertanyaan. Namun ia menolak membeberkan materi pemeriksaan. "Maaf saya tak berwenang membuka materi pemeriksaan (kepada wartawan),"ujar dia sambil menolak menyebut nama.
Karfat tiba di markas Polda menumpang Mitsubishi sekitar pukul 13.30 WIB. Didampingi Saeful dari tim pengacara Yusril Ihza Mahendra, tersangka mengenakan batik warna dasar putih dan celana panjang warna gelap. Dia diperiksa di ruang penyidik Ajun Komisaris Besar Asril Alius, Kepala Sub Direktorat IV Direktorat Kriminal Umum.
Dari informasi dihimpun, Karfat disangka mendalangi perekaman secara tersembunyi dan penyebaran video mesum Rudy, yang kala itu Ketua PDIP Jawa Barat. Karfat mengupah perempuan berinisial L supaya bersedia melayani Rudy di tempat tidur dan lalu merekam diam-diam adegan yang dilakukan dengan telefon genggam.
Rencana ini berjalan mulus di sebuah hotel di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Fenbruari 2010 lalu.L lalu menyerahkan rekaman video tersebut kepada Karyawan, yang saat itu menjabat pimpinan sebuah lembaga swadaya masyarakat di Bogor.
Karyawan lalu meminta kaki-tangannya antara lain I untuk memindahkan rekaman video berdurasi sekitar 10 menit itu ke komputer dan sejumlah keping VCD. Belakangan VCD rekaman itu tersebar di kalangan aktivis PDI Perjuangan dan bahkan diunggah ke internet.
Sumber: TC
Editor: Ferlyando